Rabu, 30 Mei 2012

ENTEREPRENEURSHIP

PROPOSAL
 ENTREPRENEURSHIP
Dosen : Muhammad Rachman, SE,M.B.A




Disusun oleh :
Asep Saefudin                                  (1011365156)
Ivan Darmawan                                (1011365428)
Muhammad kahfi                                (1011365468)
Rizki Kuspriatna                                (1011364480)
         


Perguruan Tinggi Raharja
Jl. Jendral Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang 15117
Telp, (021) 5529692, 5529586 Fax. (021) 5529742 Website : www.raharja.ac.id
                                                                                                    

HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1.         Judul Kegiatan          : Bisnis jual beli udang dan ikan basah
2.         Bidang Kegiatan       : Entrepreneurship
3.         Bidang Ilmu              : Komputer
4.         Pelaksana Kegiatan              
Nama Lengkap         : Asep Saepudin (1011365156)
                                    Ivan Darmawan (1011365428)
Muhammad Kahfi (1011365468)
Rizki Kuspriatna (1011364480)
a.          Perguruan Tinggi         : PERGURUAN TINGGI RAHARJA
b.         Alamat Rumah            : Jl. Jendral Sudirman No. 40, Modern Cikokol
   Tangerang, Banten 15117
c.          No Telp/HP                 : 085 711 347 949 / 085 688 734 88
d.         Email                           :
3.      Dosen Pendamping
a.          Nama Lengkap            : Muhammad Rachman.SE,M.B.A
4.      Biaya Kegiatan                      : Rp.250.000-,
5.      Jangka Waktu Pelaksanaan    : 3 bulan


Tangerang, 24 April 2012
Menyetujui,

              Dosen Pendamping



                                                    (Muhammad Rachman.SE,M.B.A)           





1.    Judul Kegiatan
Bisnis Jual beli udang dan ikan basah

2.  Latar Belakang Masalah

Berdasarkan tinjauan ekponomi dan perkembangan jaman yang membuat susah nya peluang untuk melestarikan dan membudidayakan hasil tambak seperti yang kami pasarkan di sini untuk membantu beban para petani untuk memasarkan hasil tambak mereka,dan karna semakin banyaknya pengaruh luar yg membuat mereka lupa akan hasil daereah sendiri,karna itu kami ingin mengenalkan bahwa udang dan ikan yg kami tawarkan mengandung banyak protein dan bisa di kosumsi oleh semua usia dan selain dari pada itu juga mudah di dapatkan.
.

 3. Perumusan Masalah
a.       Apakah usaha menjual Udang dan Ikan basah adalah usaha yang menguntungkan ?
  1. Kapan usaha tersebut mencapai order pesanan yang banyak ?
  2. Bagaimana keuntungan dari hasil tersebut ?

4. TUJUAN PROGRAM BISNIS TERSEBUT
a.    Mencoba bisnis kecil-kecilan untuk pengalaman
b.    Menambah teman baru di lingkungan dalam maupun luar
c.    Sebagai bahan percobaan berbisnis ditengah pengangguran berijazah di negara ini

5. Luaran yang diharapkan
    Dari kegiatan kewirausahaan ini diharapkan :
  • Memotivasi mahasiswa untuk menjadi seorang yang memiliki keinginan untuk maju dan berkembang dalam berwirausaha serta dapat bermanfaat bagi kalangan masyarakat
  • Menjadi jasa penjual dan pembeli udang dan ikan basah  karena banyak sekali masyarakat dari semua kalangan yang membutuhkannya apalagi untuk anak yg berusia dini.



6. Kegunaan Program Bisnis Tersebut
  • Menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif di kalangan mahasiswa STMIK RAHARJA sehingga diharapkan program ini menjadi sarana pembelajaran serta menambahkan pengalaman dalam berwirausahaan agar tidak canggung ketika berada di dunia kerja
  • Menumbuhkan sikap dan perilaku yang bertanggung jawab atas usaha yang dimiliki
  • Sebagai projek kedepan agar lebih maju

7. Jenis udang yg di pasarkan
  • Udang windu
Adalah udang yg di hasilkan dari air asin dan payau dan di pelihara sampai tahap panen dalam jangka waktu selama 90 hri pling cepat.
Terbagi dari beberapa mjenis : - yg di size dari 40 s/d 20 ekor/kg
                                                 -kepel besar dari 45 s/d 50 ekor/kg
                                                 -kepel kecil yg jumlah ekorannya lebih banyak dari kepel besar
Inilah contoh model tersebut :



8. JADWAL KEGIATAN PROGRAM BISNIS


NO
NAMA KEGIATAN
KEGIATAN BULAN
KE-1
KE-2
KE-3
KE-4
1
Riset Pasar
X



2
Promosi

x
x
X
3
Penjualan jasa

x
x
X
4
Evaluasi



X


9. RENCANA PEMASARAN
Dalam hal penjualan ini kami menggunakan cara langsung bertemu konsumen dan menjelaskan kelebihan dari udang dan ikan ini, dan kami selalu membawa contoh agar para konsumen bisa langsung melihat udang dan ikan yang akan dibelinya.

10. RINCIAN BIAYA & HASIL PENJUALAN:
1.      Biaya Pemasaran (promosi)
Modal awal @ Rp. 250.000-,                                                 Rp. 250.000-,
Transport                                                                                 Rp. 50.000,-
Biaya lain-lain                                                                         Rp. 50.000 ,-    +
JUMLAH                                                                                Rp. 350.000,-

Hasil Keuntungan dari penjualan udang @Rp.30.000,-

11. Analisis Keuntungan
Keuntungan selama 2 bulan
Keuntungan yang diterima dari per 1kg udang dan Rp. 20.000,-
Perkiraan Selama 2 bulan sudah terjual 50kg udang dan ikan
Harapan Keuntungan keseluruhan : Rp. 2.000.000,-




12. Kesimpulan

Dari hasil usaha yang dilakukan saya dapat menyimpulkan bahwa ilmu berwirausaha itu sangat penting dikarekan dalam berwirausaha kita dapat mengembangkan kemampuan kita dalam bidang usaha. Yang dimana pada tugas ini saya melakukan usaha beserta laporan yang saya lampirkan untuk dikumpulkan sebagai bahan pertimbngan nilai saya pada mata kuliah ENTERPRENEURSHIP dalam tujuan mencapai kelulusan pada mata kuliah ini.

                                                                       
`
12. DAFTAR PUSTAKA

Sudaryono, dkk. 2011. Kewirausahaan. Penerbit  ANDI. Yogyakarta.
Alma, Buchari. 2001. Kewirausahaan. Bandung: Alfa Beta.

Rangkulangir, freddy. 1997. ANALISIS SWOT : Teknik membedah kasus bisnis. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Suryana. 2003. KEWIRAUSAHAAN: pedoman praktis, kiat dan proses menuju  sukses. Penerbit SALEMBA EMPAT. Jakarta.





Jumat, 24 Juni 2011

artikel akuntansi (1)

artikel akuntansi (1)

Informasi Akuntansi Diferensial
2.1. Informasi Akuntansi
Kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk merubah data ekonomi menjadi informasi yang berguna. Informasi ini kemudian dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. ( Bodnan dan Hopwood, 2001:1 )
Menurut Indra Bastian dan Gatot Soepriyanto ( 2002:3 ) mendefinisikan sistem akuntansi sebagai berikut :
“ Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi akuntansi. ”
Sedangkan Mulyadi ( 2008:3 ) mendefinisikan sistem akuntansi sebagai berikut :
“ Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. ”
Sebelum lebih jauh menjelaskan mengenai informasi akuntansi differensial, maka perlu diketahui terlebih dahulu definisi informasi.
Mulyadi : 2000 : 11
Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu fakta, data, observasi, persepsi, atau sesuatu yang lainnya yang menambah pengetahuan. Dari sudut sistem informasi perlu dibedakan antara definisi data dan informasi. Data adalah fakta-fakta dan gambaran-gambaran yang belum dapat digunakan dalam proses pembuatan keputusan. Ditinjau dari suatu sistem informasi, Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga siap digunakan untuk membuat kesimpulan, atau argumen, atau peramalan, atau keputusan, atau tindakan. Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, yang mengandung ketidakpastian, dan selalu menyangkut pemilihan suatu alternatif tindakan diantara sekian banyak alternatif yang tersedia.
S.Munawir (2002 : 7), menyatakan bahwa :
Definisi  akuntansi dapat ditinjau dari dua segi, yaitu :
a) Dari segi prosesnya, akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran, pencatatan, penggolongan, pelaporan, dan penganalisisan transaksi-transaksi keuangan suatu organisasi secara sistematis. Dengan demikian akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktiva, bisnis, memproses informasi-informasi menjadi suatu laporan, dan mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut kepada pengambil keputusan.
b) Dari segi fungsinya, dapat didefinisikan sebagai alat komunikasi antara informasi akuntansi suatu organisasi dengan pihak manajemen dan pihak-pihak yang berkempentingan diluar organisasi atau perusahaan

Referensi Daftar Pustaka Akutansi

Referensi Daftar Pustaka Akutansi

DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert (1997), Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta, Mediasoft Indonesia.
Archelis, Steve (2000), Technical Analysis From A to Z, Equis International
Fernandez-Rodriguez, Fernando; Christian Gonzales-Martel; Simon Sosvilla-Rivero (1999), Technical Analysis in the Madrid Stock Exchange, Fundacion de Estudios Economia Aplicada Working Paper, April 1999.
Fernandez-Rodriguez, Fernando; Christian Gonzales-Martel; Simon Sosvilla-Rivero (2000), Technical Analysis in Foreign Exchange Markets : Linear versus Nonlinear trading Rules, Fundacion de Estudios Economia Aplicada Working Paper, September 2000.
Fernandez-Rodriguez, Fernando; Christian Gonzales-Martel; Simon Sosvilla-Rivero (2001), Optimization of Technical Trading Rules by Genetic Algorithms : Evidence from the Madrid Stock Exchange, Fundacion de Estudios Economia Aplicada Working Paper, August 2001.
Firmansyah (2000), “Peramalan Inflasi Dengan Metode Box-Jenkins (ARIMA) : Studi Kasus Tingkat Inflasi Kota Semarang dan Yogyakarta 1994-2000, Media Ekonomi & Bisnis Vol. XII No.2 Desember 2000
Gujarati, D.N (2003), Basic Econometric, 4th Edition; McGraw Hill, Inc.
Huang, Stanley C (1990), Timing The Stock Market for Maximum Profit, Probus publishing company, Chicago, Illinois.
Qizam, Ibnu (2001), Analisis Kerandoman Perilaku Laba Perusahaan di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi IV IAI-KAPd, Agustus.
Machfoed, Mas'ud (1994), Financial Ratio Analysis and The Prediction of Earnings Changes in Indonesia, Kelola, No. 7/III/1994:114-134.
Hanafi, Mamduh (1997), Informasi Laporan Keuangan: Studi Kasus pada Emiten BEJ, Kelola, No. 16/VI/1997
Kusumadewi, Sri (2003), Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
________________(2004), Membangun Jaringan Syaraf Tiruan (Menggunakan MATLAB dan Excel Link), Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta
Nur Fadjrih Asyik (1999), Tambahan Kandungan Informasi Arus Kas, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 2, No 2.
Parawiyati dan Zaki Baridwan (1998), Kemampuan Laba dan Arus Kas dalam Memprediksi Laba dan Arus Kas Perusahaan Go Publik di Indonesia, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 1, No.1, Januari:1-10.
Parisi, Franci dan Alejandra Vasques (2000), Simple Technical Trading Rules of Stock Returns : Evidence From 1987 – 1998 in Chile, Emerging Market Review, Vol 1.
Sartono, Agus dan Sri Zulaihati (1998), “Rasionalitas Investor Terhadap Pemilihan Saham dan Penentuan Portofolio Optimal dengan Indeks Tunggal di BEJ”, Kelola No.17, Juli
Trisnawati, Rina (1999), Pengaruh Informasi Prospektus Pada Return Saham di Pasar Modal, Simposium Nasional Akuntansi II dan Rapat Anggota II, Ikatan Akuntan Indonesia, Kompartemen Akuntan Pendidik, 24-25 September:1-13.
Seiler, Michael J. dan Walter Rom (1997), A Historical Analysis of Market Efficiency : Do Historical Returns Follow a Random Walk, Journal of Financial and Strategic Decision, Vol. 10, No.2.
Sekaran, Uma (1992), Research Methods for Business : Skill Building Approach;2nd Edition, John Wiley & Sons, Inc.
Sharpe, William F.,Gordon, J. Alexander dan V, Bailey (1995), Investment, Prentice Hall, New York.
Siddarta Utama dan Anto Yulianto Budi Santoso (1998), Kaitan antara Price/Book value dan Imbal Balik Saham pada Bursa Efek Jakarta, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 1, No.1, Januari:127-139.
Syahib Natarsyah (2000), Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham: Kasus Industri Barang Konsumsi yang Go Publik di Pasar Modal Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 15, No.3:294-312.
Triyono dan Jogiyanto Hartono (2000), Hubungan Kandungan Informasi Arus Kas, Komponen Arus Kas dan laba Akuntansi dengan Harga Saham atau Return Saham, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.2.,No.1.
Utami, Wiwik dan Suharmadi (1998), Pengaruh Informasi Penghasilan Perusahaan Terhadap Harga Saham di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 1, No. 2, Juli:255-268.
Siang, Jong Jek (2005), Jaringan Syaraf Tiruan dan Pemrogramannya Menggunakan MATLAB, Andi Offset, Yogyakarta.
Trisna Dhuwita, Qiqin (2003), Pengujian Penerapan Analisis Teknikal dalam memprediksi Indeks LQ45 di bursa efek jakarta, Tesis tidak dipublikasikan, MAKSI UNDIP, Semarang.
Yao, Jingtao; Chew Lim Tan dan Jean-Lee Poh, “Neural Networks For Technical Analysis : A Study on KLCI”, International Journal of Theoretical and Applied Finance Vol 2, No 2 (19)

Minggu, 12 Juni 2011

STRUKTUR ENGLISH

STRUKTUR ENGLISH


ALGORITMA
Algoritma adalah pola pikir yang terstruktur yang berisi tahap-tahap atau langkah-langkah penyelesaian suatu masalah; merupakan satu set proses yang diaktifkan menurut langkah demi langkah dengan jelas bagi penyelesaian bagi suatu masalah; dapat disajikan dengan menggunakan dua teknik, yaitu teknik penulisan dan teknik penggambaran.
Penyajian Algoritma dalam bentuk tulisan biasanya menggunakan metode Stuctured English dan Psedoucode, sedangkan penyajian algoritma dengan teknik gambar biasanya menggunakan metode structure chart, heiracy plus input-proses-output, flowchart dan Narsi Schneiderman chart.

STRUCTURED ENGLISH DAN PSEUDOCODE
Stuctured English merupakan alat yang cukup efisien untuk menggambarkan suatu algoritma. Basis dari stuctured english adalah bahasa Inggris, tetapi juga dapat menggunakan bahasa Indonesia. Oleh karena bahasa manusia yang digunakan sebagai dasar penggambaran algoritma, maka stuctured english lebih tepat untuk menggambarkan suatu algoritma yang akan dikomunikasinan kepada pemakai sistem.
Psedoucode berarti kode yang mirip dengan pemrograman sebenarnya. Psedoucode berasal dari kata Psedou yang berarti imitasi, mirip atau menyerupai dengan kode bahasa pemrograman.
Psedoucode ditulis berbasiskan bahasa pemrograman yang akan digunakan, misalnya Basic, Pascal, C++ dan lain-lain sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada programer. Psedoucode lebih rinci daripada stuctured english, misalnya untuk menyatakan tipe data yang akan digunakan.
Pseudocode merupakan Kaedah yang memaparkan logik atur cara yang mempunyai corak yang serupa dengan bahasa percakapan.
Dalam penulisan stuctured english dan psedoucode juga mengenal struktur penulisan program seperti sequence structure, selection/condition structure dan iteration/looping structure.

Struktur Urut pada Stuctured English dan Psedoucode

Struktur ini terdiri dari sebuah instruksi atau blok instruksi yang tidak mempunyai perulangan atau keputusan di dalamnya.
Contoh Stuctured English dengan menggunakan bahasa Indonesia :
§  Inisialisasi dan pemberian nilai awal variabel
§  Baca data panjang dan lebar empat persegi panjang
§  Hitung luas empat persegi panjang sama dengan panjang dikalikan dengan lebar
§  Tampilkan hasil perhitungan

Sedangkan bentuk Struktur Urut pada psedoucode adalah sbb :
REM               program menghitung luas persegi panjang
LET                 data panjang diberi nilai awal 0
LET                 data lebar diberi nilai awal 0
INPUT            data panjang
INPUT            data leber
Luas sama dengan data panjang x data lebar
PRINT            luas persegi panjang
END

Struktur Keputusan/Kondisi pada Stuctured English dan Psedoucode
Selection Structure merupakan struktur logika guna mengambil suatu keputusan. Pada struktur ini dapat digunakan intruksi-instruksi seperti     IF-THEN atau struktur CASE.
Contoh penulisan struktur kondisi dengan menggunakan bahasa Indonesia :
§  Inisialisasi variabel
§  Baca data nilai mahasiswa
§  Jika nilai mahasiswa lebih besar dari 60 maka status sama dengan lulus, jika tidak maka status sama dengan gagal
§  Cetak status mahasiswa

Sedangkan bentuk struktur Kondisi pada psedoucode adalah sbb
REM               program kelulusan mahasiswa
LET                 data Nilai diberi nilai awal 0
INPUT            data Nilai
IF data Nilai > 60 THEN
            Status mahasiswa sama dengan “Lulus”
ELSE
            Status mahasiswa sama dengan “Gagal”
PRINT Status mahasiswa
END

Struktur Perulangan pada Stuctured English dan Psedoucode

Suatu perulangan diterapkan pada situasi dimana suatu instruksi atau group instruksi diproses berulang kali sampai batas/kondisi yang diinginkan terpenuhi. Pada struktur perulangan ini dapat menggunkan instuksi FOR, REPEAT – UNTIL, DO-WHILE.
Contoh penulisan struktur perulangan dengan menggunakan bahasa
§  Inisialisasi variable yang digunakan
§  Tentukan nilai awal hitungan
§  Bila hitungan belum mencapai lebih besar dari 10 maka ulangi maka ulangi blok instruksi berikut
Ø  Cetak kata ‘MERDEKA’
Ø  Hitungan ditambah satu
§  Selesai

Sedangkan bentuk Struktur Urut pada psedoucode adalah sbb :
REM               program untuk menampilkan kata MERDEKA 10 kali
LET                 hitungan diberi nilai awal 0
WHILE           hitungan <= 10
            PRINT kata ‘MERDEKA’
            Hitungan ditambah 1
WHEND
END

Gaya Penulisan Structure English

Pada structured English terdapat beberapa gaya penulisan yang telah banyak digunakan. Gaya penulisan tersebut antara lain adalah :
Common Style                             :
Mengunakan huruf kapital di awal dan selanjutnya hurus kecil semua
Capitalized Common Style :
Seluruhnya menggunakan huruf kapital
Outline Common Style               :
Dengan menggunakan nomor urut
Narative Common Style             :
Berbertuk uraian
Gaya lain                                      :
Tiap kata kunci ditulis dengan huruf kapital semua

Aturan Penulisan Pseudocode
Pada pseudocode terdapat beberapa aturan penulisan agar pseudocode mudah dipahami dan dimengerti oleh para programer. Aturan penulisan tersebut antara lain
Tulis satu pseudocode suatu instruksi pada satu baris.
§  Pisahkan modul-modul atau kelompok pseudocode instruksi dengan memberikan spasi beberapa baris untuk mempermudah pembacaan.
§  Badakan huruf dalam penulisan pseudocode, dimana pseudocode instruksi ditulis dengan huruf kapital, sedangkan komenter atau variabel dalam huruf kecil.
§  Berikan tabulasi yang berbeda untuk penulisan pseudocode instruksi-instruksi yang berada dalam loop atau struktur kondisi.
§  Lakukan pembatasan jumlah baris pseudocode instruksi setiap modulnya, misalnya 50 – 75 baris instruksi per modul, sehingga tidak terlalu panjang.